Abstrak: Proses pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari adanya bahan ajar, karena bahan ajar merupakan komponen yang penting dan perlu mendapatkan perhatian khusus. Pada kurikulum 2013, guru dituntut untuk dapat mengembangkan bahan ajar sesuai tuntutan kurikulum serta kebutuhan peserta didik. Namun pada kenyataannya, berdasarkan hasil observasi di kelas 4 SDN 01 Tugu, guru masih belum mampu mengembangkan bahan pembelajaran yang sesuai. Guru menjadikan buku siswa sebagai sumber utama karena lebih memudahkan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Tuntutan pada kurikulum 2013, guru dapat menghadirkan pembelajaran nyata ke dalam kelas. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghadirkan pembelajaran nyata yaitu dengan menggunakan audiovisual atau video. Video termasuk dalam bahan ajar noncetak. Video dapat manarik peserta didik untuk lebih antusias dalam pembelajaran. Penelitian ini mengembangkan bahan ajar audiovisual dengan produk video dan LKPD. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan bahan ajar yang valid menurut ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa serta menghasilkan produk yang praktis menurut pengguna. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model pengembangan Borg and Gall. Prosedur penelitian dan pengembangan ini terdiri atas lima tahapan yaitu (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan pembuatan audiovidual, (3) pengembangan bahan ajar berbasis audividual dan tahap validasi produk serta revisi produk, (4) tahap uji coba one to one dan uji coba tahap 1, (5) revisi hasil uji coba. Berdasarkan hasil validasi ahli materi diperoleh persentase 90% untuk video dan 87,5% untuk LKPD dengan kriteria sangat valid. Hasil validasi ahli media yaitu 100% untuk video dan 98,6% untuk LKPD dengan kategori sangat valid. Persentase hasil validasi ahli bahasa yaitu 90,625% untuk video dan 89,1% untuk LKPD dengan kategori sangat valid. Validasi pengguna (guru) mendapatkan persentase 98,3% untuk video dan 93,75% untuk LKPD dengan kategori sangat valid. Hasil uji coba one to one, yaitu sebesar 100%. Sementara hasil uji coba tahap 1 sebesar 95,7% yang termasuk kategori sangat praktis. Bahan ajar berbasis audiovisual dengan produk video dan LKPD sangat valid dan praktis untuk digunakan dalam pembelajan. Untuk pengembang selanjutnya diharapkan dapat menguji keefektifan produk sehingga dapat digunakan secara lebih luas.
Kata kunci: Pengembangan, Bahan Ajar, Audiovisual
Puspitasari, Desy Aida (2019) Pengembangan bahan ajar berbasis audiovisual materi energi alternatif di kelas IV SDN 01 Tugu Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung / Desy Aida Puspitasari. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
sumber: repository.um.ac.id